Rabu, 16 Maret 2011

Tugas Softskill Periode II
Nama : Ryan Adi Putra
Kelas : 1EB08
NPM : 26210292
KOTA ENREKANG, SULAWESI SELATAN

Letak geografis
Kabupaten Enrekang berada di jantung propinsi Sulawesi Selatan yang dalam batas peta wilayah berbentuk seperti jantung, terletak antara 314’56 35’0 LS dan 190,40’53 120,633 BT dengan jarak dari ibu kota propinsi Sulawesi Selatan (Kota Makassar) ke kota Enrekang dengan jalan darat + 235 km. Batas-batas daerah Kabupaten Enrekang, sebelah selatan Kabupaten Sidenreng Rappang, sebelah barat Kabupaten Pinrang dan sebelah timur Kabupaten Luwu, yang merupakan salah satu kabupaten yang tak berbatasan dengan pantai (laut).
Kabupaten Enrekang berada di daerah pegunungan, terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit sambung menyambung, mengambil dari ± 85% dari seluruh luas Kabupaten Enrekang yang luasnya ± 1.786,01 Km atau 2,92 dari seluruh luas seluruh propinsi Sulawesi Selatan, secara administratif terbagi menjadi 9 kecamatan dan 111 Desa.
Sedangkan iklim di Kabupaten Enrekang hampir sama dengan daerah lainnya di propinsi Sulawesi Selatan yaitu terbagi 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musin hujan terjadi/ brlangsung pada bulan November-Juli, sedangkan pada musim kemarau berlangsung pada bulan Agustus-Oktober. Jumlah hari hujan (HH) pada tahun 2001 139 dan curah hujan 3.970 mm, tahun 2002 jumlah HH 137 hari dan CH 1410 mm, tahun 2003 jumlah HH 82 CH 1925 mm

Kependudukan
Laju penduduk Kabupaten Enrekang dari tahun ke tahun semakin tidak terkendali.Dalam lima tahun terakhir, penduduk Bumi Massenrempulu mengalami peningkatan hingga 32.453 jiwa. Sesuai data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Enrekang,
pada 2004 jumlah penduduk Enrekang hanya 180.989 jiwa, 2005 (182.058), 2006 (183.923), dan 2007 melonjak menjadi 185.527 jiwa. Sedangkan 2008 sampai Februari 2009, angka Penduduk sudah menembus 213.442 jiwa. Data tersebut sesuai yang terdaftar pada Dinas Sosial Kependudukan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Enrekang.

Mata Pencaharian Penduduk
Kabupaten Enrekang biasa juga disebut Massenrempulu yang artinya daerah pinggiran gunung atau menyusur gunung, sedang sebutan Enrekang berasal dari endeg yang artinya naik dariI atau panjat merupakan asal mulanya sebutan endekan. Kabupaten Enrekang memiliki luas ± 1.786.01 Km². Kabupaten Enrekang dengan ibukota Enrekang terletak ± 235 Km sebelah utara Makassar. Secara administratif terdiri dari sepuluh Kecamatan, 12 Kelurahan dan 96 Desa, dengan luas wilayah sebesar 1.786,01 Km². Terletak pada koordinat antara 3o 14’ 36” sampai 03o 50’ 00” Lintang Selatan dan 119o 40’ 53” sampai 120o 06’ 33” Bujur Timur. Batas wilayah kabupaten ini adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja, sebelah timur dengan Kabupaten Luwu dan Sidrap, sebelah selatan dengan Kabupaten Sidrap dan sebelah barat dengan Kabupaten Pinrang. Kabupaten ini pada umumnya mempunyai wilayah Topografi yang bervariasi berupa perbukitan, pegunungan, lembah dan sungai dengan ketinggian 47 – 3.293 m dari permukaan laut serta tidak mempunyai wilayah pantai. Secara umum keadaan Topografi Wilayah wilayah didominasi oleh bukit-bukit/gunung-gunung yaitu sekitar 84,96% dari luas wilayah Kabupaten Enrekang sedangkan yang datar hanya 15,04%. Penduduknya sebagian besar pemeluk Agama Islam dengan mata pencaharian utama pada Sektor Pertanian (±65%).

Perkembangan dan Pertumbuhan Ekonomi
Kinerja pembangunan ekonomi Kabupaten Enrekang tercermin dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sebagai salah satu potret indikator kinerja perekonomian.
Selama kurun waktu waktu 2000-2005, kontribusi PDRB Kabupaten Enrekang terhadap pembentukan PDRB Provinsi Sulawesi Selatan relatif masih rendah, yaitu sebesar 1,52 % per tahun. Nilai PDRB Kabupaten Enrekang pada tahun 2000 sebesar Rp.450.941.000.000,- dan PDRB Provinsi Sulsel sebesar
Rp.30.763.333.000.000,-. Pada tahun 2005, nilai PDRB Kabupaten Enrekang
sebesar Rp.843.536.000.000,- dan PDRB Propinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp
51.912.881.000.000,-. Secara keseluruhan selama periode 2000-2005,
mengindikasikan adanya peningkatan kontribusi perekonomian Kabupaten
Enrekang terhadap kinerja perekonomian Propinsi Sulawesi Selatan.

Struktur Perekonomian
Meskipun terjadi penurunan kontribusi peran sektor pertanian terhadap
pembentukan PDRB Kabupaten Enrekang, struktur perekonomian Kabupaten
Enrekang masih tetap didominasi oleh peran sektor pertanian. Selama periode
2000-2005, peranan sektor pertanian masih lebih dari 50 persen, meskipun
kecenderungannya terus mengalami penurunan. Sebaliknya, sektor bangunan
dan sektor bank dan lembaga keuangan menunjukkan kecenderungan peran yang
terus meningkat. Untuk sektor lainnya mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Kecenderungan tersebut mengindikasikan bahwa daerah Kabupaten
Enrekang perlu melakukan upaya-upaya strategis dalam meningkatkan kinerja
sektor pertanian secara berkelanjutan dalam jangka panjang, dan pada saat yang
sama mendorong peningkatan aktipitas ekonomi pada sektor-sektor lainnya,
sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih besar pada perkembangan
dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Enrekang. Strategi dan kebijakan
pengembangan yang ditempuh perlu menekankan pada keterpaduan dan
optimalisasi keterkaitan kedepan (forward lingkage) dan keterkaitan kebelakang
(backward linkage) antara sektor pertanian dengan sektor-sektor lain, terciptanya
peningkatan dan penyerapan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran,
berkembangnya pertumbuhan perekonomian rata rata kabupaten , serta semakin
berkurangnya ketimpangan kesenjangan, sehingga strategi dan kebijakan yang
dijalankan tidak bersipat kontraproduktif tetapi sebaliknya merupakan strategi
dan kebijakan yang sinergis. Gambaran selengkapnya struktur ekonomi
Kabupaten Enrekang selama tahun 2000-2005 sebagimana tersaji pada Tabel 2.6

Objek Wisata

Sidrap dan Enrekang adalah Kabupaten di Sulawesi Selatan yang menyimpan keanekaragaman daya tarik alam dan budaya yang patut untuk anda kunjungi, seperti Sanggar kerajinan tenun sutra, Buttu kabobong dan lain sebagainya.

Sanggar Kerajinan Tenun Sutra.
 
Hasil produksi dari kerajinan tenun ini berupa baju bodo, dasi, sarung selendang, kipas, dompet, tempat lipstick dan produk kerajinan tenun lainnya. Tenunan sutera dari kabupaten Sidrap memiliki reputasi yang sangat baik, cocok dijadikan sebagai cindera mata. Terletak di Desa Carawali Kecamatan Watang palu, sekitar 14,5 Km arah barat daya kota Sidrap.
 
Buttu Kobobong (Bambapuang)
 
Buttu berarti gunung sedangkan Kabobong berarti alat vital wanita. Tempat ini berada di dataran tinggi karena itu udaranya sejuk. Kebanyakan turis yang akan mengunjungi Tana Toraja akan berhenti sebentar untuk menikmati pemandangan area yang bergunung-gunung. Terletak di desa Bambapuang Kecamatan Anggeraja sekitar 16 Km dari kota Enrekang arah utara menuju Tana Toraja. Berada di ketinggian 500 Meter dari permukaan laut.

sumber : http://www.enrekangkab.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar